Tuesday, December 3, 2013

Kesalahan Dasar Penulisan email dan website

Pada dasarnya alamat email (sering disangkat sebagai email saja sehingga tidak jarang menjadi janggal) memiliki beberapa bagian. Sebagai contoh adalah example@mysite.com. Bagian pertama yaitu nama user atau pengguna email, bila dalam contoh di atas adalah “example”. Beberapa provider memperbolehkan huruf, angka, garis bawah (underscore), dan titik (dot) sebagai nama user-nya. Bagian kedua adalah nama situs atau subsitus, yang pada contoh di atas adalah “mysite.com”. Di antara kedua bagian tersebut terdapat tanda @ (dibaca: at / et) sebagai pemisah.
Beberapa kesalahan dasar pada penulisan alamat email adalah sebagai berikut ini:

  • Menulis alamat email menyertakan www dalam nama user. Contoh: www.myuser@mysite.com. Kecuali bila nama user yang didaftarkan memang menggunakan www., maka penulisan di atas adalah salah.
  • Menggunakan spasi. Contoh: nama saya@mysite.com. Hampir tidak ada provider email yang memperbolehkan spasi dalam pendaftaran alamat email.
  • Menggunakan www dalam nama domain. Contoh: saya@www.mysite.com. Dalam beberapa kasus yang jarang, mengirimkan email dengan cara seperti itu memang berhasil, akan tetapi domain suatu situs harus dituliskan dengan baik pada alamat email karena terdapat kemungkinan juga sebuah email didaftarkan di bawah subdomain, misalnya saya@subdomain1.subdomain2.mysite.com. Kemungkinan lain adalah kesalahan pengiriman ke alamat email yang tidak seharusnya.
Yang kedua adalah URL atau website. URL merupakan singkatan dari Uniform Resource Locator yang merupakan suatu alamat lokasi dalam dunia web dan jaringan. URL sendiri memiliki beberapa bagian. Sebagai contoh, sebuah URL yaitu http://www.example.com/dir/file.php?name1=value1&name2=value2#id1
Bagian pertama disebut jenis protokol, yang pada umumnya dalam dunia web berupa http atau https. Sebenarnya banyak protokol lain dalam dunia web selain kedua protokol umum untuk internet di atas seperti ftp dan file. Pada contoh di atas, protokol adalah http. Nama protokol sendiri selalu diikuti dengan tanda titik dua, dan khusus untuk protokol http dan https, diikuti juga dengan tanda garis miring (slash) dua kali.
Bagian kedua adalah nama domain. Seringkali disebut juga sebagai nama suatu website. Domain terdiri dari beberapa bagian yaitu top level domain (tld) yaitu tingkat domain paling tinggi, seperti .com, .net, .org di mana terdapat banyak domain lain di bawahnya yang disebut domain utama. Pada contoh di atas, top level domainnya adalah .com. Domain utama pada contoh di atas adalah example.com. Terdapat pula subdomain yang bisa dibuat di bawah sebuah domain utama, misalnya subdomain.example.com. Kebanyakan penulisan domain diawali dengan www, akan tetapi belakangan penggunaan www banyak dikurangi karena cenderung membuat bingung pengguna web yang kebanyakan juga meletakkan www di belakang subdomain. Terkadang karena penggunaan www ini, terjadi salah kaprah juga dalam penulisan email seperti yang telah dijelaskan di atas. Umumnya browser akan menerima penulisan nama domain saja tanpa protokol untuk mempermudah pengguna membuka website tujuannya, akan tetapi penulisan nama domain dan protokol diharuskan dalam dunia web developing dan design untuk membedakan sebuah file di situs lain atau sebuah file relatif terhadap domain situs awalnya.
Bagian ketiga adalah nama direktori atau path. Pada contoh di atas adalah /dir/. Direktori ini umumnya menyimpan beberapa file sekaligus, akan tetapi terdapat juga direktori maya di mana digunakan untuk mempermudah netter dan bot search engine untuk mengingat nama suatu alamat situs.
Bagian keempat adalah nama file. Pada contoh di atas adalah file.php. Seperti penamaan file pada umumnya, sebuah file bisa memiliki extension maupun tidak. Kebanyakan file “halaman situs” di internet berakhiran dengan html, htm, php, asp, jsp, cf, cgi. Selain itu juga terdapat nama file lain sesuai dengan fungsinya masing-masing, misalnya gambar dengan extension jpg, png, gif, dokumen dengan nama txt, doc, xls dan sebagainya.
Bagian kelima adalah query atau perintah. Pada contoh di atas, query berupa q=value1&n=value2. Query sendiri dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian yaitu nama query (query1 dan query2), nilai query (value1 dan value2), pemisah nama dan nilai menggunakan = (sama dengan), dan pemisah query menggunakan tanda & (ampersand).
Bagian keenam adalah indentitas halaman. Pada contoh di atas berupa #id1. Secara teknik, bila menggunakan contoh di atas, maka halaman web akan menuju kepada sebuah elemen web yang memiliki id yang bernilai id1.

No comments:

Kesalahan Dasar Penulisan email dan website

Pada dasarnya alamat email (sering disangkat sebagai email saja sehingga tidak jarang menjadi janggal) memiliki beberapa bagian. Sebagai ...